Pada hari Jumat, 5 Juli 2024 telah dilaksnakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, oleh Tim Telkom University Bandung yang diketuai oleh Rd. Rohmat Saedudin, S.T., M.T., Ph.D., selaku Dosen sekaligus Ketua Center of Excellence Digital Intelligent Entreprise di Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Adapun tema dari kegiatan abdimas periode 2 tahun 2023 ini adalah “Implementasi Pakan Ternak Domka (Domba-Kambing) Silase Dari Limbah Pertanian Komunitas PPKM Desa Cipatat. Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama periode waktu September 2023-Juli 2024, di Peternakan kendang Komunal PPKM, Desa Cipatat.
Gambar 1. Kandang Domba Bersama Komunitas PPKM
Pengabdian Masyarakat ini mendukung program SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 9 yaitu Infrastuktur, Industri, dan Inovasi. Adapun tujuan SDGs nomor 9 tersebut adalah membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Berdasarkan evaluasi atas pelaksanaannya, kegiatan pengabdian masyarakat ini telah berhasil menciptakan sebuah inovasi berupa alat silase guna meringankan para peternak untuk menyediakan pakan domba dan Kambing dan memudahkan para petani untuk membuang hasil limbah pertaniannya kepada peternak.
Kegiatan Pengabdian masyrakat ini diawali dengan percobaan silase dari limbah pertanian seperti Kulit Jagung, Gabah Padi, dll, dari para petani Desa Cipatat yang telah dikumpulkan, mengujiA hasil silase keternak yaitu Kambing dan Domba, lalu workshop pendampingan kepada beberapa peternak dan petani, terkait penggunaan silase dari petani, lalu ke peternak. Kegiatan ini dilakukan Secara garis besar sebagai solusi yang ditawarkan yaitu mengintegrasikan usaha peternakan dan pertanian organik secara closed loop cycle dimana limasing-masing komponen menjadi masukan bagi komponen lainnya.
Gambar 2. Pemisahan Limbah pertanian untuk silase
Kegiatan ini, dikategorikan berhasil, karena 100%, para peternak berhasil menghemat waktu dalam pemberian pakan, dan peningakatan produksi pakan yang sangat drastic dari cara sebelumnya yaitu “Ngarit”, selain itu juga, kegiatan ini juga memberikan peningkatan keterampilan dalam pengunaan mesin silase, dan mencegah terjadinya penumpukan limbah hasil pertanian. Diharapkan dengan adanya silase ini, peternak tidak lagi perlu mengkhawatikan ketersediaan pangan ternak dan para petani tidak lagi perlu membuang limbah hasil pertaniannya kepada petugas sampah.
Pada hari Jumat, 5 Juli 2024 telah dilaksnakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, oleh Tim Telkom University Bandung yang
diketuai oleh Rd. Rohmat Saedudin, S.T., M.T., Ph.D., selaku Dosen sekaligus
Ketua Center of Excellence Digital
Intelligent Entreprise di Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung
Barat. Adapun tema dari kegiatan abdimas periode 2 tahun 2023 ini adalah “Implementasi
Pakan Ternak Domka (Domba-Kambing) Silase Dari Limbah Pertanian Komunitas PPKM
Desa Cipatat. Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama periode waktu
September 2023-Juli 2024, di Peternakan kendang Komunal PPKM, Desa Cipatat.
Gambar 1. Kandang Domba Bersama Komunitas
PPKM
Pengabdian Masyarakat ini mendukung program SDGs
(Sustainable Development Goals) nomor 9 yaitu Infrastuktur, Industri, dan
Inovasi. Adapun tujuan SDGs nomor 9
tersebut adalah membangun infrastruktur yang
tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong
inovasi. Berdasarkan
evaluasi atas pelaksanaannya, kegiatan pengabdian masyarakat ini telah berhasil
menciptakan sebuah inovasi berupa alat silase guna meringankan para peternak
untuk menyediakan pakan domba dan Kambing dan memudahkan para petani untuk
membuang hasil limbah pertaniannya kepada peternak.
Kegiatan
Pengabdian masyrakat ini diawali dengan percobaan silase dari limbah pertanian
seperti Kulit Jagung, Gabah Padi, dll, dari para petani Desa Cipatat yang telah
dikumpulkan, mengujiA hasil silase keternak yaitu Kambing dan Domba, lalu
workshop pendampingan kepada beberapa peternak dan petani, terkait penggunaan
silase dari petani, lalu ke peternak. Kegiatan ini dilakukan Secara garis besar sebagai solusi yang ditawarkan yaitu mengintegrasikan usaha peternakan dan pertanian organik secara closed loop
cycle dimana limasing-masing komponen menjadi masukan bagi komponen lainnya.
Gambar 2. Pemisahan
Limbah pertanian untuk silase
Kegiatan ini,
dikategorikan berhasil, karena 100%, para peternak berhasil menghemat waktu
dalam pemberian pakan, dan peningakatan produksi pakan yang sangat drastic dari
cara sebelumnya yaitu “Ngarit”, selain itu juga, kegiatan ini juga
memberikan peningkatan keterampilan dalam pengunaan mesin silase, dan mencegah
terjadinya penumpukan limbah hasil pertanian. Diharapkan dengan adanya silase
ini, peternak tidak lagi perlu mengkhawatikan ketersediaan pangan ternak dan
para petani tidak lagi perlu membuang limbah hasil pertaniannya kepada petugas
sampah.