Modernisasi Pondok Pesantren Melalui Budidaya Hidroponik dan Pemasaran Digital

Pondok pesantren identik dengan sarana pembelajaran agama Islam dengan menerapkan metode tradisional kiyai dan santri. Tak jarang pembelajaran dilakukan dengan menggunakan kurikulum mandiri yang dibuat oleh pihak pondok pesantren. Tak hanya itu, operasional pesantren juga seringkali dijalankan dengan mandiri dengan mengandalkan iuran santri yang seringkali tidak mencukupi. Akibatnya guru-guru pesantren terkadang harus ikhlas dengan gaji yang diberikan dan fasilitas seadanya. Untuk mengatasi premis ini, beberapa pondok pesantren mulai beralih ke pengelolaan yang lebih modern salah satunya dengan menerapkan perkebunan hidroponik modern dan menerapkan digitalisasi pada pengelolaan pondok.

Pondok Pesantren Miftahul Falah merupakan pondok pesantren yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Miftahul Falah dan berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam perkembangannya hingga saat ini, YPI Miftahul Falah telah mendirikan Pondok Pesantren Putra Putri, Majelis Taklim, Madrasah Diniyah, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Untuk mendukung pengelolaan pondok pesantren yang lebih modern, gabungan tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Industri Kreatif berkolaborasi dengan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom berinisiatif untuk menawarkan solusi perkebunan hidroponik. Setelah berdiskusi dengan pihak pesantren, solusi ini dianggap merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan warga pesantren.

Meskipun manfaat dari pertanian mulai dirasakan oleh masyarakat sasar, namun ditemukan kendala dalam pemasaran produk hasil hidroponik yang telah dipanen. Sejauh ini proses pemasaran hasil hidroponik dilakukan secara konvensional sehingga hasil panen tidak terjual seluruhnya. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat ini mengusulkan beberapa usulan program untuk mengoptimalkan penjualan produk hasil hidroponik pesantren dengan melakukan re-branding merek dan kemasan produk, pendampingan dan pelatihan pemasaran digital, dan pembuatan website profil pesantren sebagai salah satu sarana branding pesantren.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kedua dari pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Miftahul Falah. Dari kegiatan re-branding dan pelatihan mengenai sosial media marketing yang telah dilakukan, diharapkan pihak pesantren dapat memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan kemampuan dalam penjualan produk hidroponik yang dimiliki.

Pada akhir acara, tim pengabdian masyarakat meninjau tingkat ke-berhasilan program ini dengan cara mengumpulkan kuisioner feedback dari peserta pelatihan. Para peserta terlihat antusias memberikan masukan. Setelah kegiatan dilaksanakan, diharapkan materi pelatihan dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat meningkatkan hasil penjualan produk hidroponik. Untuk memudahkan operasional pembuatan sosial media marketing, tim pengabdian masyarakat juga memberikan dukungan perangkat elektronik untuk memudahkan pihak pesantren dalam menerapkan pemasaran dijital.

Nah stuzzen, ternyata jadi mahasiswa itu seru ya. Selain dapat ilmu, juga bisa terjun langsung ke masyarakat dengan ikut kegiatan pengabdian masyarakat dosen.. Semangat!